Rabu, 15 Maret 2017


essay penulisan karya ilmiah 

Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan salah satu modal utama untuk mendukung kehidupan manusia. Ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan hidup dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik merupakan penunjang kehidupan di masa yang akan datang bagi manusia itu sendiri. Semakin modern kehidupan di dunia, semakin tinggi juga kebutuhan akan sumber daya alam hayati. Jumlah penduduk juga telah meningkat secara drastis, sehingga kebutuhan manusia akan sumber daya alam hayati juga semakin meningkat. Manusia semakin sering mengambil sumber daya hayati tanpa melakukan pelestarian sehingga sumber daya alam hayati yang sangat penting manfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia mengalami krisis. Sayangnya, pemanfaatan sumber daya alam hayati yang berlebihan ini didukung juga oleh masih rendahnya pemahaman akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkesinambungan dan dibarengi pula dengan lemahnya penegakan hukum sehingga menyebabkan tekanan yang berlebihan terhadap fungsi lingkungan hidup, bahkan sampai mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan yang disebabkan ini mengharuskan adanya upaya konservasi terhadap sumber daya hayati agar keberadaannya tetap terjaga.

Ada tiga hal yang merupakan pokok utama dari  perlunya suatu konservasi terhadap sumber daya alam hayati, yaitu pentingnya dalam peran menjaga lingkungan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia. Semua sumber daya alam hayati merupakan potensi yang dapat digunakan untuk  pembangunan nasional, tanpa terkecuali. Hal ini dikarenakan hutan memiliki banyak manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan biologi. Sumber daya hayati memiliki fungsi sebagai bahan pangan untuk manusia dan makhluk hidup lainnya, sebagai bahan sandang yang bisa diperoleh melalui serat kayu, serta sebagai bahan papan yang diperoleh melalui kayu hutan. Bukan hanya sumber daya alam hayati yang berada di darat saja yang bisa digunakan, sumber daya alam hayati yang ada di perairan juga dapat dimanfaatkan. Allah swt sudah memberikan anugrah dan nikmat yang berlimpah, semua yang ada dialam ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Namun, mengapa kita malah merusaknya? Keserakahan manusia ini mengakibatkan kondisi lingkungan tidak stabil dan mengakibatkan bencana dan dampaknya dapat merugikan manusia itu sendiri. Nah, konservasi ini harus dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam.



Pemanfaatan Ecoedupark sebagai sumber belajar

Ecoedupark merupakan salah satu ekowisata yang ada dikampus Universitas Riau yang diresmikan pada bulan oktober 2016 lalu, selain sebagai tempat ekowisata ecoedupark merupakan sumber belajar bagi mahasiswa. Didalam ecoedupark ini terdiri dari berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan berbagai macam hewan. Tujuan pembuatan taman belajar ini untuk melestarikan lingkungan dan penghijauan di Universitas Riau. Penghijauan ini dilakukan untuk mengurangi polusi dan membuat lingkungan menjadi lebih asri. Berbicara tentang penghijauan beberapa hari terahir ini kami diajak dosen untuk menanam bunga untuk membuat taman di ecoedupark, kami sangat bangga walaupun kami tidak merasakan sekarang namun ditahun yang akan datang pengunjung bisa merasakan manfaat yang kami tanam tersebut.
Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu matakuliah yang wajib diambil pada semester 6, dimana bobot sks matakuliah ini 3 sks. Dalam matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan suatu tulisan ilmiah yang bermanfaat bagi penulis dan orang lain. Menulis karya ilmiah perlu kreatifitas dalam menuangkan ide-ide yang menarik sehingga menghasilkan suatu tulisan yang berbobot. Menurut saya menulis dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun, untuk menemukan gagasan yang bagus perlu dilakukan penjelajahan lokasi yang kita ingin tuliskan. Melakukan penjelajahan ini dilakukan tidak hanya sekali saja untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Manfaat pembelajaran yang dilakukan di ecoedupark membuat mahasiswa mengenal lingkungan sekitar dan mendapatkan sumber belajar dari alam. Selain itu, kita juga dapat mengetahui keanekaragaman hayati. Menurut pendapat saya metode pembelajaran yang dilakukan di alam sangat menyenangkan. Pelestarian alam ini perlu dilakukan untuk menjaga keanekaragaman yang ada tetap terjaga dan tidak punah. Maka dari itu mahasiswa tidak hanya dituntut kuliah saja, akan tetapi diharapkan juga mampu melestarikan keadaan lingkungan sekitar. Nah, perlu kalian ketahuai bahwa didalam ecoedupark ini memiliki berbagai macam tumbuhan dan hewan yang keanekaragamannya sangat tinggi, misalnya mulai dari dari tumbuh tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi. Berbagai jenis hewan juga terdapat di dalam ecoedupark, kita juga harus melindungi hewan-hewan tersebut sehingga keberadaan populasinya tetap terjaga. Hewan dan tumbuhan juga berhak untuk hidup, maka dari itu sebagai generasi muda kita diharapkan dapat melindunginya dengan baik dan agar kedepannya dapat dinikmati juga oleh anak dan cucu kita.

Dalam matakuliah ini mengajarkan kita untuk memanfaatkan alam sebagai sumber belajar dan tempat untuk mencari inspirasi yang baru. Dari alam juga kita dapat belajar bahwa kita tidak bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan. 




Senin, 27 Februari 2017

Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.
Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas. Kualitas pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan. Berdasarkan analisa dari badan pendidikan dunia (UNESCO), kualitas para guru Indonesia menempati peringkat terakhir dari 14 negara berkembang di Asia Pacifik. Posisi tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Vietnam yang negaranya baru merdeka beberapa tahun lalu. Sedangkan untuk kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 39 dari 42 negara berkembang di dunia. Lemahnya input quality, kualitas guru kita ada diperingkat 14 dari 14 negara berkembang. Ini juga kesalahan negara yang tidak serius untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dari sinilah penulis mencoba untuk membahas lebih dalam mengenai pendidikan di Indonesia dan segala dinamikanya.
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia yaitu :
Ø  Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan.Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
Ø  Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya.Dimana,masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Faktor-faktor tersebut yaitu :
1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
2. Rendahnya Kualitas Guru
3. Rendahnya Kesejahteraan Guru
4. Rendahnya Prestasi Siswa
5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
6. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
7. Mahalnya Biaya Pendidikan
Untuk mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:
·         Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
·         Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.