Senin, 12 Desember 2016

PAPER INVERTEBRATA

REPRODUKSI PHYLUM ANNELIDA

Reproduksi cacing laut terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).namun sebagian besar Annelida bereproduksi secara seksual. Meskipun cacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi individu tetap melakukan perkawinan silang dengan cara saling mempertukarkan spermanya untuk membuahi sel telur pasangan.
Cacing tanah adalah hewan hermaprodhit, tetapi mereka melakukan pembuahan silang. Dua cacoing tanah kawin dengan mengatur diri mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat mempertukarkan sperma, dan kemudian mereka akan memisah. Sel sperma yang diterima disimpan secara temporer,  sementara suatu tempat khusus (kitelium) mensekresikan kepompong yang seperti mucus, kepompong bergeser di sepanjang tubuh cacing dan memungut telur dan kemudian sperma yang tadi disimpan. Kepompong tersebut kemudian lepas dari kepala cacing dan tinggal dalam tanah sementara embrio berkembang. Beberapa cacing tanah juga dapat bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi yang diikuti dengan regenerasi .
Telur yang diletakkan pada lingkungan yang cocok akan menetas dalam 14-21 hari. Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 ekor cacing dewasa dalam kurun waktu 1 tahun akan menghasilkan 100.000 cacing.

REPRODUKSI PHYLUM ARTHROPODA
Diperkirakan bahwa populasi Arthropoda dunia, yang meliputi Crustacea, Arachinidae, dan insekta, berjumlah 1018 individu. Hamper 1 juta spesies Arthropoda telah dideskripsikan, dan sebagian besar adalh serangga.
Reproduksi pada Arthropoda dapat terjadi secara seksual dan aseksual (parthenogenesis dan paedogenesis). System reproduksi pada Arthropoda terpisah. Parthenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual dimana betina memproduksi telur yang berkembang tanpa proses fertilisasi. Sedangkan paedogenesis adalah tindakan reproduksi oleh organism yang belum mencapai kematangan fisik. Hal ini terkait dengan progenesis, dimana kematang seksual dicapai dalam bentuk remaja dan kematangan fisik lebih lanjut tidak tercapai.
Misalnya pada beberap jenis serangga, terdapat koloni yang terdiri dari ratu yang fertile, dan penjaga yang mandul (steril). Pada waktu kawin, sperma dari jantan disimpan dalam kantung sperma di induk betina. Sperma ini merupakan cadangan sperma satu hidup. Bila telur yang telah matang dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan berkembang menjadi calon ratu, calon penjaga, atau prajurit. Sedangkan yang tidak dibuahi (parthenogenesis) akan berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja dan prajurit menjadi steril karena pengaruh lingkungan, yaitu kekurangan makanan.
Kebanyakan crustacea memiliki alat reproduksi yang terpisah. Pembuahan dapat terjadi secara eksternal dan internal. Tergantuk dari spermatoforik yang dihasilkan pejantan. Jika spermatoforiknya bersifat kental, pembuahan terjadi secara eksternal. Namun apabila cair dan memungkinkan masuk ke dalam oviduk sehingga terjadi secara internal. Individu jantan akan meletakkan massa  spermatoforiknya di bagian sternum betina. Peletakkan dilakukan sebelum telur dikeluarkan.

 REPRODUKSI PHYLUM ECHINODERMATA

Diantara 7000 atau lebih anggota phylum echinodemata semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi 6 kelas :
·         Asteroidea (bintang laut)
·         Ophiuroidea (bintang mengular)
·         Echinodea (bulu babi dan sand dollar)
·         Crinoidea (lili laut dan bintang laut)
·         Holothuroidea (timun laut)
                Reproduksi seksual anggota phylum ini umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke air laut, sehingga fertilisasinya termasuk fertilisasi internal. Telur yang dibuahi akan membelah secara cepat  menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembanh menjdi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva berbentuk bilateral dan akan berkembang melalui metamorphosis menjadi dewasa yang berbentuk radial.

REPRODUKSI PHYLUM COELENTERATA
Coelenterata adalah filum yang mencakup lebih dari 9.000 spesies hanya ditemukan di lingkungan perairan dan sebagian besar laut. Semua coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial. Ada dua bentuk utama tubuh Coelenterata - antara polip dan medusa. Anemon laut dan karang memiliki bentuk polip, sedangkan pada ubur-ubur adalah medusa yang khas. Ketika Anda melihat mereka, Anda dapat melihat bahwa bentuk tubuh ini adalah sama kecuali salah satunya tampak terbalik terbalik. Coelenterata diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama: non-bergerak (sesil) Anthozoa (anemon laut, karang, pena laut); Cubozoa (ubur-ubur kotak), kolam Scyphozoa (ubur-ubur), dan Hydrozoa, kelompok yang luas yang mencakup semua coelenterata air tawar sebagai serta berbagai bentuk laut. Ada sekitar 10, 000 spesies Coelenterata.
Cnidaria bereproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi secara vegetatif dengan pembentukan tunas. Tunas dibentuk oleh Cnidaria yang berbentuk polip, dan tumbuh di dekat kaki polip. Cnidaria memiliki daya regenerasi yang tinggi. Bila seekor Hydra dipotong menjadi dua, maka masing-masing akan melengkapi bagian tubuhnya yang hilang, sehingga akan didapatkan dua individu baru.
Reproduksi secara generatif pada umumnya dilakukan oleh Cnidaria berbentuk medusa dengan cara membentuk sel gamet jantan atau betina. Hydra merupakan polip yang dapat bereproduksi secara generatif dengan cara membentuk sel-sel gamet pada kondisi lingkungan yang buruk. Zigot yang dihasilkannya tetap resisten dan dorman sampai kondisi lingkungan membaik.
Cnidaria ada yang diesis dan ada pula yang hermafrodit. Reproduksi secara vegetatif pada stadium polip dan reproduksi secara generatif pada tahap medusa dapat terjadi secara bergantian, disebut metagenesis. Baik polip maupun medusa semuanya memiliki kromosom yang diploid (2n). Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal di air atau secara internal di manubrium atau gonad.

MOLLUSCA
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang teramsuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.

Ciri-ciri Mollusca:
Ø  Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
Ø  Habitatnya di ait maupun darat
Ø  Merupakan hewan triploblastik selomata.
Ø  Struktur tubuhnya simetri bilateral.
Ø  Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
Ø  Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
Ø  Organ ekskresi berupa nefridia
Ø  Memiliki radula (lidah bergigi)
Ø  Hidup secara heterotrof
Ø  Reproduksi secara seksual

Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1.      Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2.      Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
3.      Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Anatomi
Sitem syaraf Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.
Cara hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya.
Habitat Mollusca
Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput.
Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
KLASIFIKASI MOLLUSCA
Kelas-kelas Mollusca:
Ø  Gastropoda, yaitu Mollusca yang berjalan menggunakan kaki perut.
Ø  Pelecypoda/Bivalvia/Lamellibranchiata, yaitu Mollusca yang berjalan dengan kaki pipih, memiliki dua cangkok, dan insangnya berlapis-lapis.
Kelas  
Penjelasan     
Gastropoda            
Bersifat hemafrodit, dibuahi secara internal, sperma dan ovum dihasilkan oleh ovotestis, dan saling membuahi antarindividu.  
Pelecypoda            
Bersifat hemafrodit, dibuahi secara internal, alat reproduksi terletak didekat kaki pipih. Setelah mengalami blastulasi dan gastrulasi, zigot menjadi larva glosidium.      
Cephalopoda            
Bersifat gonokoris, dibuahi secara internal, gonad terletak di bagian rongga mantel, kopulasi dilakukan melalui sifon.      
Ø  Cephalopoda, yaitu Mollusca yang kakinya berada di kepala.
Urutan perpindahan sperma:
gonad → saluran sperma → vesikula seminalis → penis → vagina → uterus → reseptakel seminalis (fertilisasi)
Urutan perpindahan ovum:
gonad → oviduk → reseptakel seminalis (fertilisasi)

SISTEM REPRODUKSI NEMATYHELMINTHES
Nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani yaitu Nemathos “benang “ dan Helminthes “ cacing “. Pengertian Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilik. Fillum ini merupakan salah satu fillum yang beranggotakan terbanyak sekitar 80.000-15.000 diantaranya merupakan parasit. Contoh : cacing tambang.
karena memiliki tubuh bulat panjang atau seperti benang. Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati,tetapi memiliki rongga tubuh semu. Nemathelminthes disebut sebagai hewan pseudoselomata.
ü  Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
ü  Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang parasite memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.
ü  Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut.
Ciri tubuh Nemathelminthes
·         Ukuran tubuh Nemathelminthes umumnyamikroskopis, meskipun ada yang panjangnya sampai 1 meter.
·         Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.
·         Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung meruncing.
Struktur dan fungsi tubuh
·         Permukaan tubuh dilapisi kutikula untuk melindungi diri.
·         Memiliki system pencernaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus
·         Tidakmemiliki pembuluh darah.
Cara hidup dan habitat
·         Habitat cacing ini berada di tanah yang becek di dasar perairan tawar dan laut.
·         Nemathelminthes hidup bebas dan parasit dalam inangnya.
·         Hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik
·         Parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.
 Melakukan reproduksi secara seksual. Sistem reproduksi bersifat gonokoris yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertillisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertillisasi dapat membentuk kista dan dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak memungkinkan.
Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Oxyuris vermicularis (cacing keremi)
Necator & Ancylostoma (cacing tambang)
Respirasi permukaan tubuh: obligat aerob atau fakultatif aerob
Respirasi permukaan tubuh: obligat aerob atau fakultatif aerob
Respirasi permukaan tubuh: obligat aerob atau fakultatif aerob
Ekskresi: sistem H
Ekskresi: sistem H
Ekskresi: sistem H
Pencernaan makanan: Saprozoik dengan memakan zat yang terdapat pada intestin. Pencernaan ekstrasel, sisa pencernaan dikeluarkan melalui anus.
Pencernaan makanan: Saprozoik denga memakan zat yang terdapat pada intestin. Pencernaan ekstrasel, sisa pencernaan dikeluarkan melalui anus.
Makanan berupa darah yang diambil dari pembuluh kapiler intestin.
Sistem saraf: Proses Stimulus Respon: stimulus -sel sensoris -t.s trans - t.s long -cincin saraf - respon - t.s trans - t.s long - efektor.
Sistem saraf: Proses Stimulus Respon: mirip dengan Ascaris.
Sistem saraf: Proses Stimulus Respon: mirip dengan Ascaris.
Reproduksi: Vegetatif: - Generatif: Persatuan antara gamet jantan dan gamet betina. Alat reproduksi jantan: testis, vas deferen, seminal vesicle, penis, lubang kelamin.
Reproduksi: Vegetatif: - Generatif: Persatuan antara gamet jantan dan gamet betina.
Alat reproduksi jantan: testis, vas deferen, seminal vesicle
Reproduksi: Vegetatif: - Generatif: Persatuan antara gamet jantan dan gamet betina. Alat reproduksi jantan: testis, vas deferen, seminal vesicle, penis, lubang kelamin.

PLATYHELMINTHES
A. Karakteristik
1.Tubuh terdiri atas 3 lapisan sel: ektodermis, mesodermis, dan endodermis (triploblastik)
2. Hidup bebas atau parasit
3. Alat ekskresi berupa sel api
4. Alat pencernaan tidak lengkap atau tidak ada
5. Respirasi melalui permukaan tubuh
6. Sistem saraf dengan ganglion anterior sebagai pusat sistem saraf
7. Reproduksi umumnya secara generatif
B. Struktur tubuh
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual akan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di dalam tubuh (internal).Fertilisasi dilakukan dengan pasangan lain. Reproduksi aseksual tidak dilakukan oleh semua Platyhelminthes. Kelompok Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi aseksual dengan cara membelah diri (fragmentasi), kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi individu baru.
Platyhelminthes terdiri atas 3 classis yaitu: Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.
Fisiologi
Turbellaria (Dugesia)
Trematoda (Fasciola)
Cestoda (Taenia)
Reproduksi
Vegetatif: dengan membelah diri secara transversal
Generatif: telah memiliki alat reproduksi sbb:
Jantan terdiri atas:
testis, vasdeferens, seminal vesicle, penis, lubang kelamin.
Betina: ovarium, oviduct, seminal receptacle, vagina, lubang kelamin.
Merupakan hewan berumah satu tetapi tidak dapat melaku-kan pembuahan sendiri (protandri).
Fertilisasi - zigot (bbrp zigot dibungkus oleh kapsul)- dikeluarkan - menem pel - embrio - individu muda tanpa bentuk larva.
-
Generatif: Alat
reproduksi sbb:
jantan terdiri atas:
testis, vasdeferens,
seminal vesicle, penis,
lubang kelamin.
Betina: ovarium, oviduct, uterus/ seminal receptacle, vagina, lubang kelamin.
Merupakan hewan berumah satu dan dapat melakukan pembuahan sendiri
Fertilisasi – zigot – embrio - miracidium - masuk siput Limnea - sporocyst - redia  - cercaria - keluar siput - menempel pada tumbuhan air - metacercaria (bentuk infektif). Bila termakan hewan memamah biak akan berkembang lagi menjadi Fasciola        

-
Alat reproduksi jantan dan betina hampir sama dengan Fasciola. Setiap proglotid berumah satu dan dapat melakukan pembuahan sendiri
Dalam proglotid akan terjadi fertilisasi (hasil fertilisasi akan mengalami perkembangan dalam uterus menjadi zigot-embrio-hexacanth yang dibungkus oleh suatu selaput dinamakan oncosphere). Proglotid ke luar bersama faeces termakan abi.Hexacanth menembus dinding usus terbawa aliran darah menjadi kista cysticercus (bentuk infektif) menempati otot serat lintang.           




PORIFERA
Porifera hidup di air laut dan air tawar, tapi kebanyakan hidup di laut mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga kedalaman 5,5 km. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan bunga yang bersifat simetris radial. Di dalam tubuhnya terdapat rongga tubuh yang disebut spongosol. Dalam fase hidupnya mengalami dua bentuk, yaitu polip (hidup berenang bebas). Ini terjadi pada fase larva. Lalu yang kedua sessil (hidup menetap) setelah dewasa. Struktur tubuh porifera terdiri atas dua lapisan yaitu epidermis dan endodermis. Epidermis (lapisan luar) terdiri atas sel-sel epithelium berbentuk pipih (pinakosit). Endodermis terdiri atas sel berflagela yang berfungsi mencerna makanan dan bercorong yang disebut sel leher atau koanosit.
PERKEMBANGBIAKAN PORIFERA
Perkembangbiakan Porifera dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pembentukan tunas. Tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian terbentuk individu baru.
2. Gemmulae (butir benih). Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula. Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan sedang tidak menguntungkan. Ketika keadaan lingkungan membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi individu baru. Gemmulae hanya dimiliki oleh porifera air tawar.
Proses pembentukan gemmulae adalah sebagai berikut :
Pertama-tama arkeost mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh. Sel tertentu kemudian mengelilingi secret kumpulan tersebut dan membungkusnya. Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi. Pada kondisi yang tepat gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan berdiferensiasi membentuk spons baru Sedangkan perkembangbiakan generatif berlangsung secara anisogami, yaitu dengan peleburan gamet jantan (mikrogamet) dengan gamet betina (makrogamet). Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi larva bersilia.
SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN
Porifera memakan zat-zat organic dan organism-organisme kecil seperti plankton. Makanannya dicerna secara intrasel oleh sel-sel koanosit. Di dalam sel, makanan dicerna oleh vakuola makanan, kemudian diteruskan oleh sel amebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh. Sedangkan sisa makanan diteruskan ke spongosol kemudian dikeluarkan melalui oskulum.
System pernafasan yang dimilikipun sangat sederhana. Oksigen diambil langsung dari air oleh sel-sel koanosit secara absorpsi. Karbondioksida hasil pernafasan dikeluarkan langsung dari dalam sel ke lingkungan.
KLASIFIKASI PORIFERA
Kelas Calcarea
a. Rangkanya berspikula kapur
b. Koanositnya besar
c. Biasanya hidup di laut dangkal
Contoh-contoh dari kelas ini adalah Scypha, Leucosolenia, Cerantia, Ceranthrina, dan Sycon
gelatinosum
Kelas Hexactinellida
a. Rangkanya berspikula kersik
b. Kebanyakan hidup di laut dalam
Contoh-contohnya : Euplectella, Hyalonema, Pheronema
Kelas Demospongia
a. Umumnya tidak berangka, yang berangka rangkanya terdiri dari zat kersik atau spongin
atau campuran keduanya.
b. Hewan ini dimanfaatkan sebagai bahan industry spon
c. Ada species yang tidak dapat bergerak
d. Hidup di laut dangkal
Contoh-contohnya : Euspongia mollisima, Hypospongia equine, Haliclona, spongilla corter.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar