REPRODUKSI PHYLUM ANNELIDA
Reproduksi cacing
laut terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual dengan cara
fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).namun sebagian besar Annelida
bereproduksi secara seksual. Meskipun cacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi
individu tetap melakukan perkawinan silang dengan cara saling mempertukarkan
spermanya untuk membuahi sel telur pasangan.
Cacing tanah adalah
hewan hermaprodhit, tetapi mereka melakukan pembuahan silang. Dua cacoing tanah
kawin dengan mengatur diri mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat
mempertukarkan sperma, dan kemudian mereka akan memisah. Sel sperma yang
diterima disimpan secara temporer, sementara suatu tempat khusus
(kitelium) mensekresikan kepompong yang seperti mucus, kepompong bergeser di
sepanjang tubuh cacing dan memungut telur dan kemudian sperma yang tadi
disimpan. Kepompong tersebut kemudian lepas dari kepala cacing dan tinggal
dalam tanah sementara embrio berkembang. Beberapa cacing tanah juga dapat
bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi yang diikuti dengan
regenerasi .
Telur yang diletakkan
pada lingkungan yang cocok akan menetas dalam 14-21 hari. Perhitungan kasar
menunjukkan setiap 100 ekor cacing dewasa dalam kurun waktu 1 tahun akan
menghasilkan 100.000 cacing.
REPRODUKSI PHYLUM ARTHROPODA
Diperkirakan bahwa
populasi Arthropoda dunia, yang meliputi Crustacea, Arachinidae, dan insekta,
berjumlah 1018 individu. Hamper 1 juta spesies Arthropoda telah
dideskripsikan, dan sebagian besar adalh serangga.
Reproduksi pada
Arthropoda dapat terjadi secara seksual dan aseksual (parthenogenesis dan
paedogenesis). System reproduksi pada Arthropoda terpisah. Parthenogenesis
adalah bentuk reproduksi aseksual dimana betina memproduksi telur yang
berkembang tanpa proses fertilisasi. Sedangkan paedogenesis adalah tindakan
reproduksi oleh organism yang belum mencapai kematangan fisik. Hal ini terkait
dengan progenesis, dimana kematang seksual dicapai dalam bentuk remaja dan
kematangan fisik lebih lanjut tidak tercapai.
Misalnya pada beberap
jenis serangga, terdapat koloni yang terdiri dari ratu yang fertile, dan
penjaga yang mandul (steril). Pada waktu kawin, sperma dari jantan disimpan
dalam kantung sperma di induk betina. Sperma ini merupakan cadangan sperma satu
hidup. Bila telur yang telah matang dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan
berkembang menjadi calon ratu, calon penjaga, atau prajurit. Sedangkan yang
tidak dibuahi (parthenogenesis) akan berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja
dan prajurit menjadi steril karena pengaruh lingkungan, yaitu kekurangan
makanan.
Kebanyakan crustacea memiliki
alat reproduksi yang terpisah. Pembuahan dapat terjadi secara eksternal dan
internal. Tergantuk dari spermatoforik yang dihasilkan pejantan. Jika
spermatoforiknya bersifat kental, pembuahan terjadi secara eksternal. Namun
apabila cair dan memungkinkan masuk ke dalam oviduk sehingga terjadi secara
internal. Individu jantan akan meletakkan massa spermatoforiknya di
bagian sternum betina. Peletakkan dilakukan sebelum telur dikeluarkan.
REPRODUKSI PHYLUM ECHINODERMATA
Diantara 7000 atau
lebih anggota phylum echinodemata semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi 6
kelas :
· Asteroidea
(bintang laut)
· Ophiuroidea
(bintang mengular)
· Echinodea
(bulu babi dan sand dollar)
· Crinoidea
(lili laut dan bintang laut)
· Holothuroidea
(timun laut)
Reproduksi seksual anggota phylum ini umumnya melibatkan individu jantan dan
betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke air laut, sehingga
fertilisasinya termasuk fertilisasi internal. Telur yang dibuahi akan membelah
secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembanh menjdi
gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva berbentuk bilateral dan
akan berkembang melalui metamorphosis menjadi dewasa yang berbentuk radial.
REPRODUKSI PHYLUM COELENTERATA
Coelenterata
adalah filum yang mencakup lebih dari 9.000 spesies hanya ditemukan di
lingkungan perairan dan sebagian besar laut. Semua coelenterata memiliki bentuk
tubuh simetri radial. Ada dua bentuk utama tubuh Coelenterata - antara polip
dan medusa. Anemon laut dan karang memiliki bentuk polip, sedangkan pada
ubur-ubur adalah medusa yang khas. Ketika Anda melihat mereka, Anda dapat
melihat bahwa bentuk tubuh ini adalah sama kecuali salah satunya tampak
terbalik terbalik. Coelenterata diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama:
non-bergerak (sesil) Anthozoa (anemon laut, karang, pena laut); Cubozoa
(ubur-ubur kotak), kolam Scyphozoa (ubur-ubur), dan Hydrozoa, kelompok yang
luas yang mencakup semua coelenterata air tawar sebagai serta berbagai bentuk
laut. Ada sekitar 10, 000 spesies Coelenterata.
Cnidaria
bereproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi secara vegetatif dengan
pembentukan tunas. Tunas dibentuk oleh Cnidaria yang berbentuk polip, dan
tumbuh di dekat kaki polip. Cnidaria memiliki daya regenerasi yang tinggi. Bila
seekor Hydra dipotong menjadi dua, maka masing-masing akan melengkapi bagian
tubuhnya yang hilang, sehingga akan didapatkan dua individu baru.
Reproduksi
secara generatif pada umumnya dilakukan oleh Cnidaria berbentuk medusa dengan
cara membentuk sel gamet jantan atau betina. Hydra merupakan polip yang dapat
bereproduksi secara generatif dengan cara membentuk sel-sel gamet pada kondisi
lingkungan yang buruk. Zigot yang dihasilkannya tetap resisten dan dorman
sampai kondisi lingkungan membaik.
Cnidaria
ada yang diesis dan ada pula yang hermafrodit. Reproduksi secara vegetatif pada
stadium polip dan reproduksi secara generatif pada tahap medusa dapat terjadi
secara bergantian, disebut metagenesis. Baik polip maupun medusa semuanya
memiliki kromosom yang diploid (2n). Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal
di air atau secara internal di manubrium atau gonad.
MOLLUSCA
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu
molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan
invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh
cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang sudah tidak
asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang
teramsuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.
Ciri-ciri Mollusca:
Ø Merupakan
hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
Ø Habitatnya
di ait maupun darat
Ø Merupakan
hewan triploblastik selomata.
Ø Struktur
tubuhnya simetri bilateral.
Ø Tubuh
terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
Ø Memiliki
sistem syaraf berupa cincin syaraf
Ø Organ
ekskresi berupa nefridia
Ø Memiliki
radula (lidah bergigi)
Ø Hidup
secara heterotrof
Ø Reproduksi
secara seksual
Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama
yaitu:
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran
dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada
sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi
untuk menangkap mangsa.
2. Massa
Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang
lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ
pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang
melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga
mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat
lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Anatomi
Sitem syaraf Mollusca terdiri dari
cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf
yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah
bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut
radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada
rongga mantel.
Cara
hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan
memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya.
Habitat
Mollusca
Mollusca hidup di air maupun di darat.
Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di
darat contohnya Siput.
Reproduksi
Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual.
pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada
individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang
bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal
sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada
akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
KLASIFIKASI
MOLLUSCA
Kelas-kelas
Mollusca:
Ø Gastropoda,
yaitu Mollusca yang berjalan menggunakan kaki perut.
Ø Pelecypoda/Bivalvia/Lamellibranchiata,
yaitu Mollusca yang berjalan dengan kaki pipih, memiliki dua cangkok, dan
insangnya berlapis-lapis.
Kelas
|
Penjelasan
|
Gastropoda
|
Bersifat hemafrodit,
dibuahi secara internal, sperma dan ovum dihasilkan oleh ovotestis,
dan saling membuahi antarindividu.
|
Pelecypoda
|
Bersifat hemafrodit,
dibuahi secara internal, alat reproduksi terletak didekat kaki pipih. Setelah
mengalami blastulasi dan gastrulasi, zigot menjadi larva glosidium.
|
Cephalopoda
|
Bersifat gonokoris, dibuahi secara internal, gonad terletak
di bagian rongga mantel, kopulasi dilakukan melalui sifon.
|
Ø Cephalopoda,
yaitu Mollusca yang kakinya berada di kepala.
Urutan
perpindahan sperma:
gonad
→ saluran sperma → vesikula seminalis → penis → vagina → uterus → reseptakel
seminalis (fertilisasi)
Urutan
perpindahan ovum:
gonad
→ oviduk → reseptakel seminalis (fertilisasi)
SISTEM
REPRODUKSI NEMATYHELMINTHES
Nemathelminthes berasal dari bahasa
Yunani yaitu Nemathos “benang “ dan Helminthes “ cacing “. Pengertian
Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilik. Fillum ini merupakan salah satu
fillum yang beranggotakan terbanyak sekitar 80.000-15.000 diantaranya merupakan
parasit. Contoh : cacing tambang.
karena memiliki
tubuh bulat panjang atau seperti benang. Nemathelminthes sudah memiliki rongga
tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati,tetapi memiliki rongga tubuh semu.
Nemathelminthes disebut sebagai hewan pseudoselomata.
ü Nemathelminthes
hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
ü Nemathelminthes
yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang
parasite memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.
ü Habitat
cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut.
Ciri tubuh
Nemathelminthes
·
Ukuran tubuh Nemathelminthes
umumnyamikroskopis, meskipun ada yang panjangnya sampai 1 meter.
·
Individu betina berukuran lebih besar daripada
individu jantan.
·
Tubuh berbentuk bulat panjang atau
seperti benang dengan ujung meruncing.
Struktur dan fungsi tubuh
·
Permukaan tubuh dilapisi kutikula untuk
melindungi diri.
·
Memiliki system pencernaan yang lengkap
terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus
·
Tidakmemiliki pembuluh darah.
Cara hidup dan habitat
·
Habitat cacing ini berada di tanah yang
becek di dasar perairan tawar dan laut.
·
Nemathelminthes hidup bebas dan parasit
dalam inangnya.
·
Hidup bebas berperan sebagai pengurai
sampah organik
·
Parasit memperoleh makanan berupa sari
makanan dan darah dari tubuh inangnya.
Melakukan reproduksi secara seksual. Sistem
reproduksi bersifat gonokoris yaitu organ
kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda. Fertillisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertillisasi dapat
membentuk kista dan dapat
bertahan hidup pada lingkungan yang tidak
memungkinkan.
Ascaris lumbricoides (cacing perut)
|
Oxyuris vermicularis (cacing keremi)
|
Necator & Ancylostoma (cacing tambang)
|
Respirasi permukaan tubuh: obligat aerob
atau fakultatif aerob
|
Respirasi permukaan tubuh: obligat aerob
atau fakultatif aerob
|
Respirasi permukaan tubuh: obligat aerob
atau fakultatif aerob
|
Ekskresi: sistem H
|
Ekskresi: sistem H
|
Ekskresi: sistem H
|
Pencernaan makanan: Saprozoik dengan
memakan zat yang terdapat pada intestin. Pencernaan ekstrasel, sisa
pencernaan dikeluarkan melalui anus.
|
Pencernaan makanan: Saprozoik denga
memakan zat yang terdapat pada intestin. Pencernaan ekstrasel, sisa
pencernaan dikeluarkan melalui anus.
|
Makanan berupa darah yang diambil dari
pembuluh kapiler intestin.
|
Sistem saraf: Proses Stimulus – Respon:
stimulus -sel sensoris -t.s trans - t.s long -cincin saraf - respon - t.s
trans - t.s long - efektor.
|
Sistem saraf: Proses Stimulus – Respon:
mirip dengan Ascaris.
|
Sistem saraf: Proses Stimulus – Respon:
mirip dengan Ascaris.
|
Reproduksi: Vegetatif: - Generatif: Persatuan
antara gamet jantan dan gamet betina. Alat reproduksi jantan:
testis, vas deferen, seminal vesicle, penis, lubang kelamin.
|
Reproduksi: Vegetatif: - Generatif: Persatuan
antara gamet jantan dan gamet betina.
Alat reproduksi jantan: testis, vas deferen, seminal vesicle
|
Reproduksi: Vegetatif: - Generatif:
Persatuan antara gamet jantan dan gamet betina. Alat reproduksi
jantan: testis, vas deferen, seminal vesicle, penis, lubang kelamin.
|
PLATYHELMINTHES
A. Karakteristik
1.Tubuh terdiri atas 3 lapisan sel:
ektodermis, mesodermis, dan endodermis (triploblastik)
2. Hidup bebas atau parasit
3. Alat ekskresi berupa sel api
4. Alat pencernaan tidak lengkap atau
tidak ada
5. Respirasi melalui permukaan tubuh
6. Sistem saraf dengan ganglion anterior
sebagai pusat sistem saraf
7. Reproduksi umumnya secara generatif
B. Struktur tubuh
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan
secara seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual akan menghasilkan gamet.
Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di dalam tubuh (internal).Fertilisasi
dilakukan dengan pasangan lain. Reproduksi aseksual tidak dilakukan oleh semua
Platyhelminthes. Kelompok Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi
aseksual dengan cara membelah diri (fragmentasi), kemudian regenerasi potongan
tubuh tersebut menjadi individu baru.
Platyhelminthes terdiri atas 3 classis
yaitu: Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.
Fisiologi
|
Turbellaria (Dugesia)
|
Trematoda (Fasciola)
|
Cestoda (Taenia)
|
Reproduksi
|
Vegetatif: dengan membelah diri secara transversal
Generatif: telah memiliki alat reproduksi sbb:
Jantan terdiri atas:
testis, vasdeferens, seminal vesicle, penis, lubang
kelamin.
Betina: ovarium, oviduct, seminal receptacle,
vagina, lubang kelamin.
Merupakan hewan berumah satu tetapi tidak dapat
melaku-kan pembuahan sendiri (protandri).
Fertilisasi - zigot (bbrp zigot dibungkus oleh
kapsul)- dikeluarkan - menem pel - embrio - individu muda tanpa bentuk larva.
|
-
Generatif: Alat
reproduksi sbb:
jantan terdiri atas:
testis, vasdeferens,
seminal vesicle, penis,
lubang kelamin.
Betina: ovarium, oviduct, uterus/ seminal
receptacle, vagina, lubang kelamin.
Merupakan hewan berumah satu dan dapat melakukan
pembuahan sendiri
Fertilisasi – zigot – embrio - miracidium - masuk
siput Limnea - sporocyst - redia -
cercaria - keluar siput - menempel pada tumbuhan air - metacercaria (bentuk
infektif). Bila termakan hewan memamah biak akan berkembang lagi menjadi
Fasciola
|
-
Alat reproduksi jantan dan betina hampir sama dengan
Fasciola. Setiap proglotid berumah satu dan dapat melakukan pembuahan sendiri
Dalam proglotid akan terjadi fertilisasi (hasil
fertilisasi akan mengalami perkembangan dalam uterus menjadi
zigot-embrio-hexacanth yang dibungkus oleh suatu selaput dinamakan
oncosphere). Proglotid ke luar bersama faeces termakan abi.Hexacanth menembus
dinding usus terbawa aliran darah menjadi kista cysticercus (bentuk infektif)
menempati otot serat lintang.
|
PORIFERA
Porifera hidup
di air laut dan air tawar, tapi kebanyakan hidup di laut mulai dari daerah
perairan pantai yang dangkal hingga kedalaman 5,5 km. Bentuk tubuhnya seperti
tabung atau jambangan bunga yang bersifat simetris radial. Di dalam tubuhnya
terdapat rongga tubuh yang disebut spongosol. Dalam fase hidupnya mengalami dua
bentuk, yaitu polip (hidup berenang bebas). Ini terjadi pada fase larva. Lalu
yang kedua sessil (hidup menetap) setelah dewasa. Struktur tubuh porifera terdiri
atas dua lapisan yaitu epidermis dan endodermis. Epidermis (lapisan luar)
terdiri atas sel-sel epithelium berbentuk pipih (pinakosit). Endodermis terdiri
atas sel berflagela yang berfungsi mencerna makanan dan bercorong yang disebut
sel leher atau koanosit.
PERKEMBANGBIAKAN
PORIFERA
Perkembangbiakan
Porifera dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan
secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pembentukan
tunas. Tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian terbentuk
individu baru.
2. Gemmulae
(butir benih). Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang berkelompok dan
berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula. Gemmulae
terbentuk jika keadaan lingkungan sedang tidak menguntungkan. Ketika keadaan
lingkungan membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi individu baru. Gemmulae
hanya dimiliki oleh porifera air tawar.
Proses
pembentukan gemmulae adalah sebagai berikut :
Pertama-tama
arkeost mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk dikumpulkan
dalam rongga tubuh. Sel tertentu kemudian mengelilingi secret kumpulan tersebut
dan membungkusnya. Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi.
Pada kondisi yang tepat gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan
berdiferensiasi membentuk spons baru Sedangkan perkembangbiakan generatif
berlangsung secara anisogami, yaitu dengan peleburan gamet jantan (mikrogamet)
dengan gamet betina (makrogamet). Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang
kemudian berkembang menjadi larva bersilia.
SISTEM
PENCERNAAN DAN PERNAFASAN
Porifera memakan
zat-zat organic dan organism-organisme kecil seperti plankton. Makanannya
dicerna secara intrasel oleh sel-sel koanosit. Di dalam sel, makanan dicerna
oleh vakuola makanan, kemudian diteruskan oleh sel amebosit dan diedarkan ke
seluruh tubuh. Sedangkan sisa makanan diteruskan ke spongosol kemudian
dikeluarkan melalui oskulum.
System
pernafasan yang dimilikipun sangat sederhana. Oksigen diambil langsung dari air
oleh sel-sel koanosit secara absorpsi. Karbondioksida hasil pernafasan
dikeluarkan langsung dari dalam sel ke lingkungan.
KLASIFIKASI
PORIFERA
Kelas Calcarea
a. Rangkanya
berspikula kapur
b. Koanositnya
besar
c. Biasanya
hidup di laut dangkal
Contoh-contoh
dari kelas ini adalah Scypha, Leucosolenia, Cerantia, Ceranthrina, dan Sycon
gelatinosum
Kelas
Hexactinellida
a. Rangkanya
berspikula kersik
b. Kebanyakan
hidup di laut dalam
Contoh-contohnya
: Euplectella, Hyalonema, Pheronema
Kelas
Demospongia
a. Umumnya tidak
berangka, yang berangka rangkanya terdiri dari zat kersik atau spongin
atau campuran
keduanya.
b. Hewan ini
dimanfaatkan sebagai bahan industry spon
c. Ada species
yang tidak dapat bergerak
d. Hidup di laut
dangkal
Contoh-contohnya
: Euspongia mollisima, Hypospongia equine, Haliclona, spongilla corter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar